DISYUKURI



Matahari memelukku dengan sinar yang tak bersahabat
Hingga membuat ku peluh dan haus  menimpaku
Ku berpijak mencari kesejukan
Hingga akhirnya ku temukan pedagang kaki lima 
Dengan senangnya ku tertatih menuju tempatnya 
Ku pesan teh pucuk sebagai pelepasan dahagaku
Namun uangku hanya dua ribu
Ku terdiam membisu
Ku menelan kekecewaan
Ku tatap orang di depan ku
Dengan semangatnya ia meminum 
Air dingin di depanku, hingga aku melamun dibuatnya dan berceceran air ludah membanjiriku. Rasanya seperti ini kantong kering melandaku, akupun terus menyaksikannya hingga seteguk demi seteguk habis diminumnya, ku bayangkan ini seperti ujian bagi orang yang berpuasa menahan nafsu, hingga aku lulus meratapinya. Terpaksa kuminum teh pucuk sebagai pelepas dahagaku, ku tutup mata lalu ku berilusi yang ku minum sekarang air dingin yang dibumbui banyak es, hingga seketika hilang dahagaku. Lalu ku senyum sendiri alangkah lucunya jika ku bayangkan, banyak kunang-kunang malu menghias pipiku ini.
Intinya disyukuri apa yang telah diberikan oleh Sang Khaliq karena di luar sana masih banyak yang tidak merasakannya.

        Tanpa sadar aku terharu dan meneteskan air mata, Allah membukakan mata hatiku, 3 tahun yang lalu ada seorang yang baik hati memberiku makanan dan minuman di sebuah mobil L300 saat aku pulang dari kampus dan pada saat itu uangku telah habis, hanya sisa uang untuk ongkos mobil,  tanpa terduga dari benakku Allah memberikan rezeki untukku lewat perantara seseorang yang tidak ku kenal. Aku  selalu mengingat kata orang tua ku, berbagilah selalu kepada orang lain apa yang kamu miliki, walaupun secuil makanan. Setiap hari aku ke kampus dan pulang kampus Allah mengirim berbagai macam rezeki dengan cara sendiri untukku lewat penumpang mobil bahkan sopir mobil. Ketika kita berbuat baik kepada orang lain, maka Allah akan membalasnya lewat orang lain.

        Akhirnya aku mengerti dalam setiap kehidupan ini memerlukan bantuan dari orang lain, kita tidak akan mampu hidup sendiri tanpa saling interaksi sosial, dan janganlah memandang seseorang itu dengan rendah. Tak terhingga buat orang tuaku telah memberikan bekal aku untuk menghadapi di luar sana, bagiku itu bekal yang sangat berharga membentuk karakter ku dan hatiku dalam mengerakkan hati untuk membantu sesama tanpa mengharap balasan.

        Berbuatlah baik selalu tanpa mengharap balasan dari orang tersebut, ingat indah pada waktu yang tepat Allah akan membalas kabaikanmu, dan tercatat disetiap amal kebaikanmu dengan fahala yang Allah berikan, tetap tanamlah niat yang tulus bukan untuk memamerkan, tetapi untuk saling membantu sesama hamba Allah di muka bumi ini.

                Jejak Senja Cut Nisaul Rafiqa

                Salam dari Aceh 

Komentar

  1. Tambahkan beberapa paragraf lagi akan lebih keren isi tulisannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip, keren, https://cutfiqa.blogspot.com/2022/01/matahari-memelukku-dengan-sinar-yang.html

      Hapus
  2. Berbuatlah baik selalu tanpa mengharap balasan dari orang tersebut, ingat indah pada waktu yang tepat Allah akan membalas kabaikanmu, dan tercatat disetiap amal kebaikanmu dengan fahala yang Allah berikan, tetap tanamlah niat yang tulus bukan untuk memamerkan, tetapi untuk saling membantu sesama hamba Allah di muka bumi ini.

    BalasHapus
  3. Selalu berbuat baik meski kadang berasa pait...😁

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komitmen Menulis di Blog

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Menjadi Penulis Buku Mayor