Belajar dari Ikan


 

            Semua makhluk yang diciptakan oleh Allah swt, sudah ada takdirnya masing-masing. Semua makhluk baik manusia, pepohonan maupun hewan mempunyai caranya masing-masing dalam beribadah kepada Allah swt. Saya melihat pasukan ikan di kolam ini begitu damai dan tentram. Mereka tidak pernah mengeluh atas garis takdir mereka. Kehidupan mereka hanya selalu bertasbih kepada Allah swt. Lihatlah ikan di kolam ini walupun bertubuh kecil namun mereka tidak pernah mengeluh sedikitpun, mereka berjuang dalam mengarungi kehidupan ini, mereka dengan siap menerima takdir kematiannya karena semua itu bahagian darinya.

            Saya malu dengan kalian wahai ikan-ikan, kalian tidak pernah mengeluh di dalam air. Air merupakan kehidupan kalian. Kalian selalu bertasbih kepada Allah tanpa henti, mendoakan kepada Allah untuk diampunkan dosa-dosa bagi orang yang sedang mencari ilmu. Maha suci Allah sungguh kalian makhluk yang taat kepada Allah swt. Walau kehadiran kalian dipandang sebelah mata, yaitu dengan menganggap kalian hewan untuk disantap.

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS.17:4)

 

            Keindahanmu wahai ikan sejuk dipandang, sebahagian orang merawatmu menjadi hiasan, sungguh lucu kalian di kolam, bersorak ria kalian bermain bersama sanak keluarga. Kalian terkadang membuat emosional seseorang reda akan tingkah kalian, banyak manfaat yang di dapat dari kalian, kalian bisa menjadikan suatu kasiat bagi kami manusia untuk kesehatan. Terimakasih duhai ikan telah membuka mata kami, walaupun tubuhmu seperti ini, walaupun kehidupanmu di dalam air namun tasbihmu tidak pernah putus dan kasiatmu luar biasa bagi kami.

QS. An-Nahl Ayat 14

·                     وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

14. Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.

          Maka dari itulah kita harus qanaah kepada Allah swt, kita harus belajar dari pasukan ikan, menjadi maanfaat bagi makhluk lain. Kita juga harus mencontoh ikan yang selalu bertasbih kepada Rabbi, setidaknya selepas salat kita berzikir kepada Allah walaupun zikir yang mendasar, ketika duduk atau kita lakukan apapun lantunankan zikir walau hanya 3x paling sedikit, Insyallah kita akan berkah hidup dan diberi ampunan.

TERIMAKASIH OM JAY, SUNGGUH LUAR BIASA OM JAY TELAH MEMBERI TANTANGAN KEPADA KAMI, ALHAMDULILLAH DENGAN ITU SAYA MENGINGAT KEMBALI, DAN BELAJAR KEPADA PASUKAN IKAN BAGAIMANA MENJADI HAMBA YANG SELALU BESYUKUR DAN BERTASBIH KEPADANYA

JEJAK SENJA CUT NISAUL RAFIQA

DARI TANOEH ACEH

 

 

            


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komitmen Menulis di Blog

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Menjadi Penulis Buku Mayor