novel yang masih mengikuti kaidah aturan yang ditetapkan dan menceritakan peristiwa yang terjadi di kehidupan yang dibumbuhi oleh fiksi. 

5. Puisi kontemporer karangan sendiri

Puisi Mbeling

Kepanasan 

Di tengah kita

Pasti pertengkaran 

Kepanasan

Di tengah siang 

Terik matahari

Yang satu menangis

Karena disakiti

Yang satu 

Tata surya

Pahit 

Empedu 

Semua membenci

Pahit

Warna empedu 

Haruskah mati mebenci?

Super pahit

Ulah sang buaya darat

Bohong 

Ucapan serba bohong

Hati bohong

Pemberian harapan bohong

Hidup bersama bohong

Cinta bohong

Setia bohong

Ongbohgbo








Puisi Tipografi

Tragedi Tacin dan Sihka

    Cinta

           Cinta

                                                  Cinta

     Cinta

         Cinta

Cin

Ta

                                                          Cin

     Ta

Cin

Ta

         Cin

      Ta

Tacin

     Tacin

          Tacin

   Sihka

      Sihka

         Sihka

        Sih

Ka

         Sih

      Ka

Sih

Ka

         Sih

      Ka

Sih

        Ka

Sih

    Sih

        Sih

Sih

    Sih

        Ka

Ku





Puisi Tipografi

Hilang


Hilang Hilang 

       Hilang       Hilang

       Hilang                        Hilang

Hilang                         Hilang

Hilang Hilang

Hilang Hilang

Hilang hancur hancur Hilang

Hilang Hilang

Hilang Hilang 

Hilang       Hilang

Hilang       Hilang

Hilang       Hilang

Hilang       Hilang

Jeunieb, 6 januari 2019











TELAAH CERITA REKAAN INDONESIA

Quran Rais

Rais sosok orang yang berhati baik, cerdas, rukun, bertanggung jawab dan saling membantu orang lain walaupn berlatar belakang tidak mampu, dia tinggal bersama ibunya dan kedua adiknya di desa terpencill yaitu tufah , bapaknya telah lama meninggal. Dia adalah tulang punggung keluarganya, dia bekerja keras apapun pekerjaan itu yang terpenting halal baginya, ia bercita-cita sangat ingin mencari ilmu ke negeri mesir yaitu universitas Az Azhar Cairo, semangatnya itu sangat besar, ia setiap hari sekolah pulang sekolah bekerja, malamnya ia mengaji, ia selalu mendapat  juara umum disekolahnya. Ia selalu mengingat pesan ayahnya “ nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”, rais menjawab “ baik ayah rais akan selalu mngingat petuah ayah”.

Hari demi hari ia bersama keluarganya menjalani hidup, cobaan silih berganti datang menghampirinya, ia bersabar menghadapinya, mereka ada tidak makan, karna tidak mempunyai biaya,  ada yang diberi oleh tentangga , mereka menerimanya dan selalu bersyukur atas  yang diberikan oleh Sang Khalid.  Ibunya selalu mengajari mereka dan menasehati mereka nak jadilah anak yang baik, ketika Allah menguji kita kita harus brsabar menerimanya, jadilah kalian anak yang baik, ibu tau  kalian mempunyai cita-cita, walaupun kita tidak mempunyai apa-apa, Allahlah yan akan menolong kalian, usaha dan doa jangalah putus. Mereka menjawab “baik ibuk, dengan menitikan air mata dan memeluk ibuna”.

Suatu ketika ibunya sakit, ia merasa sangat sedih karena ia tidak bisa membawa ibunya ke dokter, dengan hati yang berat ia memberikan ramuan tradisional, ibu mengatakan padanya “Rais ketahuilah nak, sakit adalah rahmad, karena setiap kesakitan kita, Allah mengampuni dosa kecil kita, ibu ikhlas nak. Nak tolong bacakan surat Ar rahman kepada ibu”, Rais “baik buk” ia membaca sampai habis, hari demi hari akhirnya ibunya sembuh.  

Seperti biasa rais bekerja, malamnya ia mengaji, ia setelah mengaji selalu mengulang kitabnya dan merujaah hafalannya, ketika itu datanglah  pimpinan tempat ngaji dia. Pimpinanya”  rais kamu orang yang sangat pintar, dan kamu bersungguh-sungguh, saya ada teman yang mencari seorang anak yang bisa penghafal alquran itu syarat mendapat biasiswa di universitas al azhar, saya tau kamulah nak yang akan saya utus, rais menjawab “ Subhanallah  ustadz saya sangat senang mendengarnya, saya sudah lama bercita-cita mencari ilmu ke Al Azhar, dia menitikan air mata, dan mengucapkan terimakasih banyak, tapi ia bingung, karna ia tulang punggung keluarganya, bagaimana dengan keluarga saya, siapa yang akan membiayai mereka kalau saya pigi ustadz?, ustaz menjawab “tidak usah khawatir nak  biarlah saya yang akan membiayainya”, rais menjawab “terimakasih ustadz, kelak saya akan mengabdi di dayah ini.  Rais pulang dan menceritakan kepada ibunya, ibu saya akan mendapat biasiswa, Allah mengabulkan doa saya, dia memberikan perantar bagi saya yaitu pimpinan saya buk, ibunya menjawab “Subhanallah nak, ibuk bahagia mendengarnya, nak  kejarlah cita-citamu ingat nak kamu tidak boleh sombong, karena kesombongan akan membawa mala petaka bagimu nak”. Baik ibu, adiknyapun sangat senang.

Pengumuman kelulusannya di sekolah Aliyah, dengan hasil yang memuaskan, dan dia mendapat juara umum, ditengah suasana yang mengharukan, kepala sekolah  mengumumkan bahwa ia akan mengirimkan satu orang siswanya yang berprestasi, ia memegang undangan dari Universitas Al Azhar Cairo, sudah bertahun- tahun saya memimpin belum pernah ada undangan seperti ini, ternyata ada seorang guru kita yang mengusulkannya, beliau tau ada seorang anak yang menghafal alquran 30 juz, anak yang sholeh, mahir kitab, akhirnya usaha bapak itu diterima, dan undangan ini akan saya berikan kepda seorang anak yang bernama Muhammad Rais.  Kemarilah nak rais, maka rais naik ke atas panggung, dia member sapatah dua kata, Rais” Subhanallah.. subhanallah.. walhamdulillah .. waallahu akbar, dengan hati yang paling dalam, dengan menitikan air mata dan bertutur yang lemah lembut, ini semua karena Allah , Dialah yang menghendaki semuanya, saya hanya hamba yang mampu berusaha dan berdoa, yang mengabulkan semuanya Allah, saya selalu mengingat pesan ayah saya,  nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”, rais menjawab “ baik ayah rais akan selalu mngingat petuah ayah”.  Semua orang menitikan air mata termasuk guru dan kepala sekolah dan ibunya,  saya berterimakasih banyak kepada orang tua dan guru saya yang telah memberikan saya buah ilmu, hingga ia menjadi bunga ilmu yang akan membawa saya kepada ke ridhaan Rabbi. 

Rais menjumpai uztadz, assalamualaikum ustadz, waalaikum salam nak rais. Ustadz saya ingin berbicara kepada ustadz, ustadz saya mendapat biasiswa di universitas Al Azhar Cairo, rasanya saya seperti bermimpi, ustadz menjawab “ Subhanallah nak rais, ini sesuatu yang luar biasa, nak tidak apa-apa nanti saya akan bicara kepada kepala sekolah, karna nak rais mempunyai dua biasiswa dari universitas yang sama “ dengan rawut wajah yang teharu”.  rais menjawab”  syukran ustadz, ini juga bekat doa ustadz, saya akan mengingat setiap nasehat ustad, dan akan bersungguh-sungguh menuntut ilmu”, rais ingat nak jadilah seperti padi, samkin berisi semakin merunduk, dan kamu jangan lupa shalat dan murajaah alquran, baik  ustad.

Setelah salat istikarah, dan keputusannya ke Cairo sudah mantap. Seminggu kemudian ia berpamit kepada  orang tuanya untuk melangkah ke negeri impiannya untuk mencari ilmu dan kepada semuanya termasuk ustazd, rais mengatakan kepada semuanya restukan saya dalam mencari ilmu dan bersalaman sambil menitikan air mata, semua mnjadi baik nak rais. Setelah sampai dipertujuan ia menghubungi ustadz, ASSALAMUALAIKUM ustad, saya sudah sampai dengan selamat, titipkan salam saya kepada ibu dan adik-adik saya dan kepada semuanya, baik rais saya akan menyampaikannya, terimakasih ustadz.

Setelah sampai disana ia beristirahat sebentar, dan langsung ke universitas tersebut, ia pergi bersama teman-teman lainnya, dan langsung wawancara bebas tes, ketika disuruh baca baca surat Al MULK oleh dosen yang mewawancarainya, terpaku mendengarnya suaranya yang merdu. Subhanallah suaramu snagat merdu dan faseh membacanya.

Hari demi hari ia belajar dengan bersungguh-sungguh, walau berbagai macam rintangan yang ia hadapi, ia tidak pantang menyerah dan menjalani, besiswa ia sisihkan buat dikirim ke ibunya dan adiknya dikampung. Hingga akhirnya ia mendapat prestasi terbaik dan coumlote, dan kembali ke negerinya untuk mengabdi ke sekolah dan didayahnya mengaji.



Unsur Ekstrinsik yang tergadung dalam cerpen quran rais.

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra .

Saya mengkaji unsur nilai, karena dalam cerpen yang saya karang berkaitan dengan unsur nilai saja.

2. Unsur Nilai ada 5 yaitu:

A. Nilai Sosial 

Rais sosok orang yang berhati baik, cerdas, rukun, bertanggung jawab dan saling membantu orang lain.

ada yang diberi oleh tentangga , mereka menerimanya dan selalu bersyukur.

Tidak usah khawatir nak  biarlah saya yang akan membiayainya”, rais menjawab “terimakasih ustadz, kelak saya akan mengabdi di dayah Ini.

Rais menjumpai uztadz, assalamualaikum ustadz, waalaikum salam nak rais. Ustadz saya ingin berbicara kepada ustadz.


B. Nilai Moral

. Ia selalu mengingat pesan ayahnya “ nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”, rais menjawab “ baik ayah rais akan selalu mngingat petuah ayah”.

ibu mengatakan padanya “ Rais ketahuilah nak, sakit adalah rahmad, karena setiap kesakitan kita, Allah mengampuni dosa kecil kita, ibu ikhlas nak. Nak tolong bacakan surat Ar rahman kepada ibu”, Rais “ baik buk” ia membaca sampai habis, hari demi hari akhirnya ibunya sembuh.  

C. Nilai Agama

ada seorang anak yang menghafal alquran 30 juz, anak yang sholeh, dan  mahir kitab.

Setelah salat istikarah, dan keputusannya ke Cairo sudah mantap. 

jangan lupa shalat dan murajaah alquran, baik  ustad.

ketika disuruh baca baca surat Al MULK

“ nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”.

Nak tolong bacakan surat Ar rahman kepada ibu


D. Nilai Budaya

Seperti biasa rais bekerja, malamnya ia mengaji, ia setelah mengaji selalu mengulang kitabnya dan merujaah hafalannya.

E. Nilai Ekonomi

walaupn berlatar belakang tidak mampu.

karna tidak mempunyai biaya,  ada yang diberi oleh tentangga , mereka menerimanya dan selalu bersyukur atas  yang diberikan oleh Sang Khalid.  

mendapat biasiswa di universitas al azhar, saya tau kamulah nak yang akan saya utus, rais menjawab “ Subhanallah  ustadz.

besiswa ia sisihkan buat dikirim ke ibunya dan adiknya dikampung. Hingga akhirnya ia mendapat prestasi terbaik dan coumlote.

  

novel yang masih mengikuti kaidah aturan yang ditetapkan dan menceritakan peristiwa yang terjadi di kehidupan yang dibumbuhi oleh fiksi. 

5. Puisi kontemporer karangan sendiri

Puisi Mbeling

Kepanasan 

Di tengah kita

Pasti pertengkaran 

Kepanasan

Di tengah siang 

Terik matahari

Yang satu menangis

Karena disakiti

Yang satu 

Tata surya

Pahit 

Empedu 

Semua membenci

Pahit

Warna empedu 

Haruskah mati mebenci?

Super pahit

Ulah sang buaya darat

Bohong 

Ucapan serba bohong

Hati bohong

Pemberian harapan bohong

Hidup bersama bohong

Cinta bohong

Setia bohong

Ongbohgbo








Puisi Tipografi

Tragedi Tacin dan Sihka

    Cinta

           Cinta

                                                  Cinta

     Cinta

         Cinta

Cin

Ta

                                                          Cin

     Ta

Cin

Ta

         Cin

      Ta

Tacin

     Tacin

          Tacin

   Sihka

      Sihka

         Sihka

        Sih

Ka

         Sih

      Ka

Sih

Ka

         Sih

      Ka

Sih

        Ka

Sih

    Sih

        Sih

Sih

    Sih

        Ka

Ku





Puisi Tipografi

Hilang


Hilang Hilang 

       Hilang       Hilang

       Hilang                        Hilang

Hilang                         Hilang

Hilang Hilang

Hilang Hilang

Hilang hancur hancur Hilang

Hilang Hilang

Hilang Hilang 

Hilang       Hilang

Hilang       Hilang

Hilang       Hilang

Hilang       Hilang

Jeunieb, 6 januari 2019











TELAAH CERITA REKAAN INDONESIA

Quran Rais

Rais sosok orang yang berhati baik, cerdas, rukun, bertanggung jawab dan saling membantu orang lain walaupn berlatar belakang tidak mampu, dia tinggal bersama ibunya dan kedua adiknya di desa terpencill yaitu tufah , bapaknya telah lama meninggal. Dia adalah tulang punggung keluarganya, dia bekerja keras apapun pekerjaan itu yang terpenting halal baginya, ia bercita-cita sangat ingin mencari ilmu ke negeri mesir yaitu universitas Az Azhar Cairo, semangatnya itu sangat besar, ia setiap hari sekolah pulang sekolah bekerja, malamnya ia mengaji, ia selalu mendapat  juara umum disekolahnya. Ia selalu mengingat pesan ayahnya “ nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”, rais menjawab “ baik ayah rais akan selalu mngingat petuah ayah”.

Hari demi hari ia bersama keluarganya menjalani hidup, cobaan silih berganti datang menghampirinya, ia bersabar menghadapinya, mereka ada tidak makan, karna tidak mempunyai biaya,  ada yang diberi oleh tentangga , mereka menerimanya dan selalu bersyukur atas  yang diberikan oleh Sang Khalid.  Ibunya selalu mengajari mereka dan menasehati mereka nak jadilah anak yang baik, ketika Allah menguji kita kita harus brsabar menerimanya, jadilah kalian anak yang baik, ibu tau  kalian mempunyai cita-cita, walaupun kita tidak mempunyai apa-apa, Allahlah yan akan menolong kalian, usaha dan doa jangalah putus. Mereka menjawab “baik ibuk, dengan menitikan air mata dan memeluk ibuna”.

Suatu ketika ibunya sakit, ia merasa sangat sedih karena ia tidak bisa membawa ibunya ke dokter, dengan hati yang berat ia memberikan ramuan tradisional, ibu mengatakan padanya “Rais ketahuilah nak, sakit adalah rahmad, karena setiap kesakitan kita, Allah mengampuni dosa kecil kita, ibu ikhlas nak. Nak tolong bacakan surat Ar rahman kepada ibu”, Rais “baik buk” ia membaca sampai habis, hari demi hari akhirnya ibunya sembuh.  

Seperti biasa rais bekerja, malamnya ia mengaji, ia setelah mengaji selalu mengulang kitabnya dan merujaah hafalannya, ketika itu datanglah  pimpinan tempat ngaji dia. Pimpinanya”  rais kamu orang yang sangat pintar, dan kamu bersungguh-sungguh, saya ada teman yang mencari seorang anak yang bisa penghafal alquran itu syarat mendapat biasiswa di universitas al azhar, saya tau kamulah nak yang akan saya utus, rais menjawab “ Subhanallah  ustadz saya sangat senang mendengarnya, saya sudah lama bercita-cita mencari ilmu ke Al Azhar, dia menitikan air mata, dan mengucapkan terimakasih banyak, tapi ia bingung, karna ia tulang punggung keluarganya, bagaimana dengan keluarga saya, siapa yang akan membiayai mereka kalau saya pigi ustadz?, ustaz menjawab “tidak usah khawatir nak  biarlah saya yang akan membiayainya”, rais menjawab “terimakasih ustadz, kelak saya akan mengabdi di dayah ini.  Rais pulang dan menceritakan kepada ibunya, ibu saya akan mendapat biasiswa, Allah mengabulkan doa saya, dia memberikan perantar bagi saya yaitu pimpinan saya buk, ibunya menjawab “Subhanallah nak, ibuk bahagia mendengarnya, nak  kejarlah cita-citamu ingat nak kamu tidak boleh sombong, karena kesombongan akan membawa mala petaka bagimu nak”. Baik ibu, adiknyapun sangat senang.

Pengumuman kelulusannya di sekolah Aliyah, dengan hasil yang memuaskan, dan dia mendapat juara umum, ditengah suasana yang mengharukan, kepala sekolah  mengumumkan bahwa ia akan mengirimkan satu orang siswanya yang berprestasi, ia memegang undangan dari Universitas Al Azhar Cairo, sudah bertahun- tahun saya memimpin belum pernah ada undangan seperti ini, ternyata ada seorang guru kita yang mengusulkannya, beliau tau ada seorang anak yang menghafal alquran 30 juz, anak yang sholeh, mahir kitab, akhirnya usaha bapak itu diterima, dan undangan ini akan saya berikan kepda seorang anak yang bernama Muhammad Rais.  Kemarilah nak rais, maka rais naik ke atas panggung, dia member sapatah dua kata, Rais” Subhanallah.. subhanallah.. walhamdulillah .. waallahu akbar, dengan hati yang paling dalam, dengan menitikan air mata dan bertutur yang lemah lembut, ini semua karena Allah , Dialah yang menghendaki semuanya, saya hanya hamba yang mampu berusaha dan berdoa, yang mengabulkan semuanya Allah, saya selalu mengingat pesan ayah saya,  nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”, rais menjawab “ baik ayah rais akan selalu mngingat petuah ayah”.  Semua orang menitikan air mata termasuk guru dan kepala sekolah dan ibunya,  saya berterimakasih banyak kepada orang tua dan guru saya yang telah memberikan saya buah ilmu, hingga ia menjadi bunga ilmu yang akan membawa saya kepada ke ridhaan Rabbi. 

Rais menjumpai uztadz, assalamualaikum ustadz, waalaikum salam nak rais. Ustadz saya ingin berbicara kepada ustadz, ustadz saya mendapat biasiswa di universitas Al Azhar Cairo, rasanya saya seperti bermimpi, ustadz menjawab “ Subhanallah nak rais, ini sesuatu yang luar biasa, nak tidak apa-apa nanti saya akan bicara kepada kepala sekolah, karna nak rais mempunyai dua biasiswa dari universitas yang sama “ dengan rawut wajah yang teharu”.  rais menjawab”  syukran ustadz, ini juga bekat doa ustadz, saya akan mengingat setiap nasehat ustad, dan akan bersungguh-sungguh menuntut ilmu”, rais ingat nak jadilah seperti padi, samkin berisi semakin merunduk, dan kamu jangan lupa shalat dan murajaah alquran, baik  ustad.

Setelah salat istikarah, dan keputusannya ke Cairo sudah mantap. Seminggu kemudian ia berpamit kepada  orang tuanya untuk melangkah ke negeri impiannya untuk mencari ilmu dan kepada semuanya termasuk ustazd, rais mengatakan kepada semuanya restukan saya dalam mencari ilmu dan bersalaman sambil menitikan air mata, semua mnjadi baik nak rais. Setelah sampai dipertujuan ia menghubungi ustadz, ASSALAMUALAIKUM ustad, saya sudah sampai dengan selamat, titipkan salam saya kepada ibu dan adik-adik saya dan kepada semuanya, baik rais saya akan menyampaikannya, terimakasih ustadz.

Setelah sampai disana ia beristirahat sebentar, dan langsung ke universitas tersebut, ia pergi bersama teman-teman lainnya, dan langsung wawancara bebas tes, ketika disuruh baca baca surat Al MULK oleh dosen yang mewawancarainya, terpaku mendengarnya suaranya yang merdu. Subhanallah suaramu snagat merdu dan faseh membacanya.

Hari demi hari ia belajar dengan bersungguh-sungguh, walau berbagai macam rintangan yang ia hadapi, ia tidak pantang menyerah dan menjalani, besiswa ia sisihkan buat dikirim ke ibunya dan adiknya dikampung. Hingga akhirnya ia mendapat prestasi terbaik dan coumlote, dan kembali ke negerinya untuk mengabdi ke sekolah dan didayahnya mengaji.



Unsur Ekstrinsik yang tergadung dalam cerpen quran rais.

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan pembentuk sebuah karya sastra .

Saya mengkaji unsur nilai, karena dalam cerpen yang saya karang berkaitan dengan unsur nilai saja.

2. Unsur Nilai ada 5 yaitu:

A. Nilai Sosial 

Rais sosok orang yang berhati baik, cerdas, rukun, bertanggung jawab dan saling membantu orang lain.

ada yang diberi oleh tentangga , mereka menerimanya dan selalu bersyukur.

Tidak usah khawatir nak  biarlah saya yang akan membiayainya”, rais menjawab “terimakasih ustadz, kelak saya akan mengabdi di dayah Ini.

Rais menjumpai uztadz, assalamualaikum ustadz, waalaikum salam nak rais. Ustadz saya ingin berbicara kepada ustadz.


B. Nilai Moral

. Ia selalu mengingat pesan ayahnya “ nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”, rais menjawab “ baik ayah rais akan selalu mngingat petuah ayah”.

ibu mengatakan padanya “ Rais ketahuilah nak, sakit adalah rahmad, karena setiap kesakitan kita, Allah mengampuni dosa kecil kita, ibu ikhlas nak. Nak tolong bacakan surat Ar rahman kepada ibu”, Rais “ baik buk” ia membaca sampai habis, hari demi hari akhirnya ibunya sembuh.  

C. Nilai Agama

ada seorang anak yang menghafal alquran 30 juz, anak yang sholeh, dan  mahir kitab.

Setelah salat istikarah, dan keputusannya ke Cairo sudah mantap. 

jangan lupa shalat dan murajaah alquran, baik  ustad.

ketika disuruh baca baca surat Al MULK

“ nak ini alquran yang ayah hadiahkan untukmu, dimanapun kamu berada bacalah selalu karna ia akan menjadi penerang bagimu, hafalah dan jadikan alquran sebagai petunjukmu, kelak cita-citamu akan terkabul”.

Nak tolong bacakan surat Ar rahman kepada ibu


D. Nilai Budaya

Seperti biasa rais bekerja, malamnya ia mengaji, ia setelah mengaji selalu mengulang kitabnya dan merujaah hafalannya.

E. Nilai Ekonomi

walaupn berlatar belakang tidak mampu.

karna tidak mempunyai biaya,  ada yang diberi oleh tentangga , mereka menerimanya dan selalu bersyukur atas  yang diberikan oleh Sang Khalid.  

mendapat biasiswa di universitas al azhar, saya tau kamulah nak yang akan saya utus, rais menjawab “ Subhanallah  ustadz.

besiswa ia sisihkan buat dikirim ke ibunya dan adiknya dikampung. Hingga akhirnya ia mendapat prestasi terbaik dan coumlote.

  


 


 






 


 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komitmen Menulis di Blog

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Menjadi Penulis Buku Mayor